Ahad, 7 Juli 2019, Pesantren Islam Al-Irsyad (PIA) Tengaran menggelar Pertemuan Wali Santriwan/wati Baru Tahun Pelajaran 2019/2020. Acara ini merupakan agenda rutin tahunan pesantren sebagai ajang penyambutan santriwan/wati baru dan penjelasan teknis kepesantrenan kepada orang tua/wali setelah dinyatakan lolos seleksi Penerimaan Santri Baru PIA.
Acara yang yang mengusung tema “Menjalin Komunikasi, Menguatkan Motivasi, Mengawal Generasi” ini bertempat di Gedung Serba Guna Pesantren, dengan dipandu oleh Ustadz Zainal dan Ustadz Aziz Basuki sebagai pembawa acara.
Setelah potongan ayat suci Al-Qur’an dilantunkan oleh ananda Khoiru Rusydi, Mudir Tarbiyah PIA, Ustadz Suharlan, Lc memberikan selamat datang kepada para penuntut ilmu, dan mengajak mereka untuk senantiasa bersyukur kepada Allah atas kesempatan menuntut ilmu di PIA.
“Terima kasih kepada bapak dan ibu yang telah mempercayakan pendidikan putra-putrinya di Pesantren kami, yakni pendidikan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salaful ummah di pesantren yang kita cintai ini.” Ucap beliau pada saat memberikan sambutan.
Sebagai informasi, tahun ini terdapat 1.613 peserta yang mendaftar sebagai calon santri baru tahun pelajaran 2019/2020 yang berasal dari seluruh penjuru tanah air bahkan ada juga yang berasal dari luar negeri. Meski demikian, keterbatasan kondisi menuntut hanya 520 peserta yang dapat diterima. Sehingga total seluruh santriwan/wati yang ada di pesantren untuk tahun ini berjumlah 2.280 santriwan/wati.
Sementara itu, dari Pengurus DPP Pesantren, Ust Thoriq Abdat mengharap agar para orang tua selalu memantau dan mengikuti perkembangan putra-putrinya serta bersinergi dengan para asatidzah untuk kebaikan proses pendidikan selama di pesantren.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Tengaran, Kapten Czi Sugito, menyampaikan nasihatnya kepada para santriwan/wati baru bahwasannya salah satu kunci utama keberhasilan dan kesuksesan adalah disiplin, baik disiplin dalam beribadah, disiplin dalam belajar, serta disiplin dalam menaati seluruh peraturan yang ada di pesantren.
Berikutnya acara dilanjutkan dengan prosesi serah terima santri baru dari orang tua/wali kepada pesantren secara simbolis dari masing-masing jenjang madrasah.
Pada kesempatan ini, Ust Khairullah, Lc, asal Kalimantan mewakili orang tua/wali menyampaikan pesan-pesan kepada segenap asatidzah dan santriwan/wati baru. Secara khusus yang sangat berkesan adalah cerita beliau ketika masih nyantri di PIA yang belum genap usia 5 tahun dari pendiriannya, beliau memberikan tips agar seluruh santri baru menjadikan kebaikan sebagai motifasi dalam belajar, salah satunya adalah dengan melihat kepada teman-teman yang shalih dan berprestasi, agar turut memacu belajar. Biidznillah, itulah yang turut mengantarkan beliau dapat lulus dari PIA yang sekarang menjadi tempat sekolah untuk putra/inya yang kemudian beliau melanjutkan belajar di kota Nabi, Madinah An Nabawiyah.
Sambutan Syaikh Syuja’ Al Huqbani, mantan guru bantu PIA dari Kerajaan Saudi Arabia, akhirnya mengakhiri acara tersebut. Pesantren Al Irsyad telah membuat hati beliau bercabang dari kampung halamannya di Arab Saudi, sehingga beliau rutin mengunjungi Pesantren Al Irsyad meski sudah lama berlalu masa tugas beliau di sini. “Sebagaimana Allah mempertemukan kita di tempat ini, semoga Allah juga membertemukan kita di surga kelakā, demikianlah akhir doa yang terucap dari beliau.
Selamat datang santri baru…. Selamat datang para penuntut ilmu…..