عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ: “قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟” فَيَقُولُونَ: “نَعَمْ” فَيَقُولُ: قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ؟ فَيَقُولُونَ: نَعَمْ فَيَقُولُ: مَاذَا قَالَ عَبْدِي؟ فَيَقُولُونَ: حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ: ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْد
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketika anak seorang hamba meninggal dunia, Allah akan berfirman kepada para malaikat, ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?’ Para malaikat menjawab, ‘Ya.’ Allah berfirman, ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?’ Para malaikat menjawab, ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya lagi, ‘Apa yang hamba-Ku ucapkan?’ Para malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan kalimat istirja’ (Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun).’ Allah ta’ala berfirman, ‘Buatkan untuk hamba-Ku ini sebuah rumah di Surga dan berilah nama rumah itu dengan Rumah Pujian.’ (HR. at-Tirmidzi, no. 942 dengan sanad yang hasan)
Faedah Hadits:
- Kematian anak merupakan salah satu bentuk ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada hamba;
- Penjelasan tentang adanya malaikat yang diberi tugas khusus mencabut nyawa manusia;
- Anak adalah perhiasan dan buah hati bagi kedua orangtuanya;
- Kewajiban bersabar saat mendapatkan musibah;
- Keutamaan bersyukur dan mengucapkan kalimat istirja’ (Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun) saat mendapatkan musibah
- Balasan rumah di Surga bagi mereka yang mengucapkan tahmid dan istirja’ ketika mendapatkan musibah;
- Penetapan sebuah kaidah “Balasan itu sesuai dengan amal perbuatan.” Seorang hamba memuji Allah ketika mendapatkan musibah, maka Allah memberikan “Rumah Pujian” kepadanya.
Wallahu a’lam.
oleh Ustadz Mahful Safarudin, Lc.