Rumahku Pesantrenku, Pembelajaran Jarak Jauh ala PIA

Pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda menuntut kita semua untuk dapat membiasakan diri dalam menyesuaikan berbagai kegiatan, utamanya yang berhubungan dengan orang banyak. Tak terkecuali kegiatan pembelajaran yang selama ini berjalan di Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran (PIA).

Berbeda dengan semester gasal, dimana para orang tua/wali santri dipersilakan untuk memilih satu dari dua opsi metode pembelajaran yang diberikan untuk putra-putrinya —yakni Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)— pada semester genap ini seluruh santri diwajibkan untuk mengikuti PJJ tanpa ada opsi PTM.

Keputusan yang tertuang dalam surat nomor 073/MT/PIA/I/2021 tersebut diambil mengingat kondisi penularan Covid-19 yang semakin tinggi, serta adanya edaran pemerintah setempat mengenai larangan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.

Pelaksanaan PJJ pada semester genap kali ini harapannya berbeda dengan semester gasal. Selain adanya evaluasi dan pengembangan dari pelaksanaan sebelumnya, PJJ kali ini berusaha menghadirkan aktivitas santri di pesantren ke rumah masing-masing. Mengusung tema “Rumahku Pesantrenku” berusaha menyajikan konsep PJJ serasa mondok. Meskipun konsep PTM tak dapat tergantikan dengan PJJ secara utuh dalam kultur pendidikan pesantren, namun setidaknya upaya maksimal pengalihan program harian pesantren ke rumah masing-masing baik dalam sisi madrasah/sekolah dan kepengasuhan, keduanya tetap dapat berjalan meski secara daring.

Kunci keberhasilan konsep PJJ “Rumahku Pesantrenku” adalah adanya kesadaran santri didukung pengawasan orang tua/wali yang bersinergi dengan asatidzah pengajar/pengasuh. Selanjutnya, media dan sarana pendukung cukup berpengaruh penting dalam hal ini, berupa: gadget/laptop, aplikasi tatap muka dan grup WA. Pesantren telah banyak mengalokasikan sumber daya untuk menyiapkan konsep PJJ ini demi mengusahakan kendala seminim mungkin saat pelaksanaan. Tentu konsep yang diusung dalam PJJ saat ini bukanlah puncaknya, evaluasi akan terus berjalan sebagai upaya pengembangan menuju yang lebih baik. Inilah sekelumit konsep PJJ kali ini, wujud upaya menggerakkan laju roda pendidikan tarbiyah para santri menuju lebih baik.

Semoga dengan segala keterbatasan dan kendala yang ada, tidak menyurutkan semangat para santriwan/wati dalam menimba ilmu. Dan semoga pada semester berikutnya situasi sudah kembali kondusif, sehingga memungkinkan para santriwan/wati dan asatidzah untuk melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, serta berkumpul di pesantren yang kita cintai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *