Cobaan dan Ujian Adalah Sunnatullah – Seri 40 Hadits Tentang Musibah dan Cobaan (1/40)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَة)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Cobaan itu akan senantiasa bersama orang yang beriman baik laki laki ataupun perempuan baik berkaitan dengan dirinya, anaknya ataupun hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.” (HR. At-Turmudzi no. 2323 dengan sanad yang shahih)

Faedah Hadits:

  1. Penjelasan bahwa cobaan dan ujian merupakan sunnatullah yang berlaku atas hamba-hamba-Nya.
  2. Seseorang yang sudah menyatakan dirinya beriman maka dia pasti akan mendapatkan cobaan dan ujian. Hal ini juga ditegaskan dalam sebuah ayat:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُون

“Apakah manusia itu mengira bahwasanya mereka akan dibiarkan begitu saja setelah mengucapkan ‘Kami beriman’ sementara mereka tidak akan mendapatkan cobaan dan ujian”
(QS. Al-‘Ankabuut:2)

  1. Cobaan dan ujian yang dialami seorang muslim itu bermacam macam; adakalanya berkaitan dengan dirinya, anak keturunannya atau harta benda yang dimilikinya. Firman Allah:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِين

“Dan sungguh Kami (Allah) akan memberikan cobaan kepada kalian dengan sedikit dari rasa takut, kelaparan, berkurangnya harta, jiwa dan buah buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar”
(QS. Al-Baqoroh: 155)

  1. Penjelasan tentang salah satu aqidah ahlus sunnah wal jama’ah, yaitu perjumpaan dengan Allah.
  2. Salah satu aqidah ahlus sunnah wal jama’ah adalah bahwasnya Allah bisa dilihat kelak di akhirat. Adapun di dunia maka tidak ada seorang pun yang bisa melihat Allah.
  3. Hikmah dari cobaan dan ujian bagi seorang yang beriman adalah sebagai penghapus dosa dan kesalahan.
  4. Keutamaan orang yang beriman dimana cobaan yang diberikan Allah kepadanya itu bukan sebagai siksaan dan adzab melainkan sebagai penghapus dosa. Hal ini berbeda dengan orang yang tidak beriman, cobaan dan musibah yang Allah berikan kepada mereka itu sebagai hukuman dan siksaan yang disegerakan di dunia di samping adzab dan siksaan yang lebih berat dan kekal di akhirat selama mereka tidak bertaubat sebelum meninggal.
  5. Kasih sayang Allah yang begitu luas dan besar terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman.

Disarikan dari Kajian Online WAG Tarbiyatun Nisaa’ oleh Ustadz Mahful Safarudin, Lc.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *