Tanya Ustadz: Qunut di dalam Witr

“Assalamualaikum. Ustadz, biasanya kalau sudah masuk kesepuluh malam terakhir bulan ramadhan ini, para imam membaca doa qunut saat shalat witir. Yang afdhol, kita mengangkat tangan atau diam saja (tidak mengangkat tangan) ? syukron”

— Ditanyakan oleh Abdullah

Jawaban oleh Ustadz Suharlan, Kepala jenjang I’dad Lughowi dan I’dad Mu’allimin (Setingkat SMA) Pesantren Islam Al-Irsyad.

Wa ‘alaikum Salam Warohmatullohi Wabarokatuh.

Merupakan sunnah dalam witr adalah melaksanakan qunut, sebagaimana hadist yang shahih yang diriwayatkan dari Al Hasan Bin Ali dari Rasulullah -sallallahu alaihi wasallam-. Kata Al Hasan, “Rasulullah -sallallahu alaihi wasallam- mengajarkanku agar aku membaca qunut pada witr dengan mengucapkan

اللّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ. فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ, وَإِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَّالَيْتَ, وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ, تَبَا رَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ


Namun, para ulama berselisih pendapat apakah qunut witr itu dilakukan sebelum atau setelah ruku’. Akan tetapi, siapa yang melakukannya sebelum ruku’ atau setelahnya tidaklah menjadi masalah.

Kemudian, apakah qunut itu khusus dilakukan 10 malam terakhir saja, atau boleh dilakukan sejak malam pertama ramadhan. Maka yang lebih tepat adalah keumuman hadist yang disebutkan diatas, ketika kita melaksanakan witr baik dari sejak awal ramadhan atau dari 10 malam terakhir merupakan syariat.

Sedangkan mengangkat tangan maka seseorang diperbolehkan mengangkat tangannya dan juga tidak untuk mengangkat tangan. namun dia tetap meng-amin-kan qunutnya imam. Wallohu A’lam Bisshowab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *